Foto: anak SD yang tersenyum secara alami |
Ini adalah tulisanku baut diriku pada bulan Juni lalu, saat sebelum
puasa. Pada saat itu, mungkin sekarang masih,jika kamu melihat diriku, kamu
pasti akan bilang, “Kamu sehat Jok?”. Pertanyaan itulah yang banyak ditanyakan
temenku. Sperti hari jumat kemarin habis sholat jumat di masjid kampus
kehutanan, temenku yang asalnya sama denganku bertanya, sehat jok? Aku
menjawab, ora. Dalam hati aku
menjawab, kamu lihat kan wajahku kayak apa, itu kondisiku. Aku depresi, kata
ilmu psikologi. Semua ciri-ciri seseorang yang sedang depresi ada diriku. Aku
mudah lelah, aku insomia, aku tidak memiliki hasrat, aku pengen sendiri, aku
merasa diriku yang bersalah, dan sebagainya. Iya secara ciri-ciri aku dapat
dikatakan depresi.
Kata ilmu psikologi, depresi dapat dihilangkan dengan
refresing atau jalan-jalan. Menurutku teori itu salah karena hari selasa dan rabu
kemarin aku sudah jalan-jalan ke Semarang, tetapi tetap saja depresi lagi.
Jalan-jalan hanya menghilangkan depresi sebentar saja, setelah selesai
jalan-jalan, kamu akan merasa depresi lagi. Jadi saranku, jika kamu depresi
kamu nggak usah jalan-jalan. Ini hipotesis pertama ku.
Hipotesis ke dua ku, aku sedang tidak mengalami depresi
karena secara teori jika akan jalan-jalan maka depresiku akan tidak akan
depresi lagi. Namun, nyatanya aku masih dalam kondisi seperti ini, bisa jadi
tori depresi itu tetap benar dan apa yang aku alami bukan depresi, tetapi
gangguan mental lainnya.
Bosen ah bahas teori psikologi barat yang membuat diriki
kita merasa paling hebat sendiri. kenapa seperti itu? Nanti aku bahas pada
tulisan yang lain. Sekarang kita kembali lagi melanjutkan obrolanku dengan
temanku yang asalnya sama denganku tadi.
“Kok mutek banget
sih jok”. Tahu artinya? Kok pusing banget sih jok, itu lah perkataan temenku.
Sebelum dia ngomong kayak gitu, aku bilang ke dia, kalau aku sedang pusing
selama satu bulan ini. Ya, aku pusing sekali selama sebulan terakhir ini. tak
tahu apa yang aku pikirkan. Aahhh.
“Hidup dibuat santai aja lah Jok,” temenku melanjutkan. Itu
nasehat dari temenku. Hidup ini dibuat santai aja. Memang benar sih, seharusnya
hidup ini dibuat santai aja, nggak usah ngoyo.
Hal senada juga diungkapkan oleh Mostofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus, kyai
dan budayawan asal Rembang. Dia mengatakan bahwa, karena rasanya kita akan
hidup abadi di dunia ini maka kita nggak usah ngoyo atau ngotot dengan dunia ini. Namun, sebaliknya, untuk
akhiratmu karena kamu akan mati besok pagi segera ke akhirat maka bergegaslah.
Nasehat gus mus tersebut merupakan penafsirannya atas doa fid-dunnya hasanah wafil akhirati hasanah.